“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.
Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.
Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!
1. Siapa saja tokoh pada cerita di atas?
Jawaban: Aku, Ida, Gugut, Bu Tati, dan Teman yang lainnya.
2. Siapa yang mengikuti ulangan matematika?
Jawaban: Aku, Ida, Gugut, dan Teman yang lain.
3. Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?
Jawaban: Gugut berusaha mencontek dari Ida.
4. Apa yang dilakukan Ida ketika Gugut meminta jawaban?
Jawaban: Ida tidak memberikan jawaban yang diminta Gugut.
5. Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut?
Jawaban: Menurut ida memberikan contekan merupakan perbuatan tidak jujur.
6. Hal-hal baik apa yang bisa kamu ambil dari cerita di atas?
Jawaban: Ketika melaksanakan ulangan kita harus jujur dan berusaha sendiri.