Ayo Membaca
Bacalah bacaan berikut ini.
Si Pendekar Kali Pesanggrahan
Keinginan untuk kembali melihat Kali Pesanggrahan di Jakarta yang bersih, membuat H. Chaerudin atau yang dikenal dengan Bang Idin berpetualang menyisiri bantaran sungai tersebut. Kali Pesanggrahan yang dulunya tempat ia bermain air bersama teman-temannya telah berubah menjadi kali yang kotor, penuh sampah, berwarna hitam, dan bau. Dengan berbekal golok dan tekad yang besar, ia mulai menyusuri bantaran sungai itu untuk melihat tingkat kerusakannya.
Ia pun mulai membersihkan sampah-sampah yang menutupi sungai tersebut. Banyak anggota masyarakat yang menentangnya karena dianggap sebagai perusuh. Kegiatannya banyak terhalang justru oleh masyarakat sekitar sungai yang tidak memahami tujuan kegiatannya. Akan tetapi, ia tidak marah. Baginya, untuk menyadarkan orang lain tidak perlu membalasnya dengan kekerasan. Ia melakukan berbagai cara untuk membuat masyarakat sekitar sungai sadar pentingnya merawat sungai sebagai sumber daya alam mereka.
Akhirnya, berkat kesabaran dan tekad kuat, lambat laun, kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Bang Idin kemudian juga mengajak teman-temannya sesama petani penggarap untuk mengikuti langkahnya. Kini, mereka berhasil menanam 40 ribuan pohon produktif di sepanjang bantaran kali. Burung-burung yang dulunya pergi akhirnya kembali. Mata air yang dulu tertutup sampah, kembali hidup. Air kali Pesanggrahan kini sudah normal kembali. Ikan-ikan bisa hidup dan berkembang biak. Sepanjang tepian Kali Pesanggrahan menjadi hijau. Burung-burung berkicau setiap hari. Bahkan burung Cakakak yang bersarang di tanah dan sudah jarang ditemui di wilayah lain di Jakarta, kini juga bisa ditemukan. Pohon-pohon yang mulai langka di Jakarta dapat dijumpai di sini. Belum lagi tanaman obat yang jumlahnya mencapai 142 jenis. Di balik sikap kerasnya, pria kelahiran 13 April 1956 ini ingin membuktikan, hanya orang yang benar–benar memahami alam yang dapat menyelamatkannya. Di tangan Bang Idin, Kali Pesanggrahan yang kotor dengan bantaran yang tak terurus berubah menjadi lahan produktif dan alami.