“Coba, saya dorong, Mas. Siapa tahu bisa menyala mesinnya. Kalau bisa menyala, Mas bisa membawa mobil ini ke bengkel terdekat,” usul Harno.
“Abang mau mendorong mobil saya?” Tanya si anak muda agak heran.
“Ya, mau tho, Mas. Apa salahnya membantu. Toh, jalan di kota ini datar, tidak menanjak seperti di daerah pegunungan,” kata Harno.
“Benar, Bang? Kalau begitu, mari kita coba,” kata anak muda itu dengan gembira.
Harno mencoba mendorong mobil. Anak muda itu mencoba menyalakan mesin. Harno beberapa kali mendorong mobil dan anak muda menyalakan mesin.
Mobil hanya bergerak ke depan beberapa meter. Mobil bergerak karena Harno memberikan kekuatan dari belakang mobil. Mobil yang mogok dapat bergerak ke depan beberapa meter karena didorong oleh Harno. Dorongan memengaruhi gerak mobil. Setelah dicoba berulang kali, akhirnya mobil bisa bergerak maju.
Mesin mobil menyala. Anak muda dan Harno tampak gembira.
“Sudah, menyala, Mas. Silakan langsung menuju bengkel,” kata Harno dengan senyum kepuasan.
“Maaf, ini, Bang. Uang sukarela dari saya,” kata anak muda sambil menyerahkan selembar uang.
Harno mengangkat kedua tangannya, “Tidak usah, Mas. Silakan menuju bengkel.”
“Terima kasih, ya, Bang! Terima kasih telah membantu mendorong mobil saya,” teriak anak muda sambil tersenyum gembira.
“Iya, sama-sama,” kata Harno sambil melambaikan tangan.
Harno merasa senang dan lega. Harno membantu anak muda itu dengan ikhlas. Harno tidak mengharapkan imbalan dari anak muda tersebut.