Ayo Membaca
Seni Gerabah di Indonesia
Tahukah kamu, apa yang disebut gerabah? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerabah yaitu alat-alat dapur (untuk masak-memasak dan sebagainya) yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar (misalnya kendi, belanga). Memang, awalnya pembuatan gerabah untuk memenuhi kebutuhan alat-alat dapur. Namun, dalam perkembangannya seni kerajinan gerabah meluas dan menghasilkan beraneka macam benda.
Pembuatan gerabah secara tradisional tersebar di wilayah Nusantara. Di Jawa, tempat yang terkenal dengan pembuatan gerabah adalah Kasongan, Yogyakarta. Kasongan adalah daerah di Kecamatan Kasihan, Bantul. Letak Kasongan kurang lebih 8 km di sebelah barat daya Yogyakarta. Gerabah Kasongan awalnya biasa saja. Perajin Kasongan dahulu hanya membuat barang-barang rumah tangga, seperti anglo, cobek, atau kendi. Namun, pada tahun 1970-an, Bapak Sapto Hudoyo, seorang seniman Yogyakarta mendidik perajin di sana. Mereka diajari cara membuat karya seni dari tanah liat. Sejak saat itu, seni gerabah semakin bermunculan. Para perajin membuat kendi yang lebih unik. Mereka juga membuat vas yang dilengkapi aneka hiasan. Semakin hari, pengetahuan dan keahlian perajin makin berkembang. Hasilnya, seperti yang kita lihat hari ini. Gerabah Kasongan menjadi terkenal dan banyak dicari.
Di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ada sebuah daerah yang terkenal dengan seni pembuatan gerabah, yaitu di Banyumulek. Ada satu karya unik dari seni kerajinan gerabah dari Banyumulek ini, yaitu “kendi maling”. Umumnya, kendi (wadah air) mempunyai lubang di bagian atas untuk mengisi air. Namun, kendi dari Banyumulek ini mempunyai lubang untuk mengisi air pada bagian bawah. Konon, pada zaman dahulu, kendi ini dibuat untuk raja sebagai pengaman supaya “maling” yang berniat meracuni raja kebingungan mencari lubang di bagian atas kendi.