Anak-anakku, ayo kita hijaukan lingkungan sekolah. Kita akan melakukannya minggu depan. Kita namakan kegiatan kita ”Mari Menanam Seribu Pohon”. Kita tidak hanya akan menanam tanaman di lingkungan sekolah. Kita juga akan menanam tanaman peneduh di jalan menuju sekolah kita. Bahkan, kita juga akan menghijaukan lahan kosong di bukit utara sekolah kita.
Sekolah sudah menyiapkan bibit tanaman peneduh. Ada bibit angsana, bungur, dan kiara payung untuk ditanam di lingkungan sekolah. Agar lingkungan sekolah semakin asri, silakan setiap kelas menanam tanaman hias di sekitar kelas. Untuk pohon peneduh sepanjang jalan telah disediakan bibit akasia dan mahoni. Selanjutnya, Bapak minta setiap siswa membawa satu bibit tanaman. Kita akan menanamnya di tanah kosong di bukit utara sekolah kita.”
Demikian Pak Hary mengajak warga sekolah mengadakan kegiatan penghijauan. Gayung bersambut. Ajakan Pak Hary pun ditanggapi positif oleh warga sekolah. Setelah upacara bendera, warga kelas V dipimpin Pak Darmawan, guru kelas V, mengadakan diskusi.
”Anak-anak, kalian sudah mendengar rencana sekolah kita mengadakan penghijauan. Nah, tugas kita selain ikut menanam tanaman dan membawa satu bibit tanaman, kita juga harus menghias lingkungan kelas kita. Bapak sarankan kalian menanam tanaman hias. Pak Darmawan pun menjelaskan macam-macam tanaman hias yang dapat mereka tanam.
”Pak Darmawan, boleh saya bertanya?” Uta memberanikan diri bertanya kepada Pak Darmawan.