”Apakah saya boleh membawa bibit tanaman buah, Pak?”
”Tentu saja boleh. Kalian boleh membawa tanaman buah atau tanaman lainnya. Yang penting tanaman itu dapat menghijaukan lahan kosong itu.”
Hari yang ditentukan pun tiba. Anak-anak datang di sekolah dengan membawa bibit tanaman. Ada yang membawa bibit tanaman buah, bunga, atau tanaman hias. Bahkan, ada juga anak-anak yang membawa tanaman dalam pot yang digantung.
Kegiatan pun segera dimulai. Hari pertama ini mereka akan menanam tanaman peneduh dan tanaman penghijauan di sekolah. Mereka juga menanam tanaman hias di sekitar kelasnya. Semua tampak riang dan gembira. Sesekali sambil bekerja mereka pun bercanda dengan riang. Lepas tengah hari pekerjaan mereka selesai. Mereka pun bersantap siang bersama. Setelah itu, mereka pulang ke rumah masing-masing.
Kegiatan anak-anak dilanjutkan pada hari kedua. Kali ini hanya siswa kelas IV, V, dan VI yang mengikuti kegiatan. Dengan berjalan kaki mereka menuju lahan kosong itu. Dengan riang hati para siswa berjalan beriringan menuju lahan kosong itu.
Sesampai di lahan kosong dengan dipimpin Pak Hary, anak-anak pun melakukan penghijauan. Mereka menanam tanaman yang disediakan sekolah. Mereka juga menanam tanaman yang mereka bawa. Tanaman itu ditata dengan rapi.
Menjelang tengah hari kegiatan mereka berakhir. Mereka kembali ke sekolah. Tanaman yang mereka tanam memang tidak dapat segera mereka nikmati. Namun, apa yang mereka tanam hari ini akan membawa manfaat besar bagi kelestarian lingkungan. Lingkungan menjadi hijau. Tanah kosong akan berubah menjadi lahan hijau. Kelak, tanaman-tanaman itu akan menjadi penahan air hujan agar tidak menjadi banjir. Itu semua berkat kegiatan yang dicanangkan SD Nusa Bangsa, ”Mari Menanam Seribu Pohon”.