Suatu hari Bibi sakit, selama beberapa hari ia tidak bekerja. Ibu meminta Soni membersihkan kamarnya sendiri. Akan tetapi, Soni selalu beralasan,”Nanti saja, Bu.“ atau, “PR-ku banyak, Bu.” Selama beberapa hari kamar Soni tidak dibersihkan. Kamar Soni menjadi kotor dan berantakan.
Minggu siang Soni asyik bermain playstation di kamarnya. Ia bermain sambil makan makanan ringan kesukaannya. Soni mulai mengantuk, dan ia tertidur pulas di karpet. Tiba-tiba Soni terbangun dan berteriak,”Aaaahhhh…..!” Ia merasa ada yang menggigit jempol kakinya. Ayah dan ibu terkejut mendengar teriakan Soni. Mereka bergegas berlari menuju kamar Soni. Betapa terkejutnya ayah dan ibu melihat kamar Soni yang kotor, bau, dan berantakan.
“Ya ampun Soni…kamarmu kotor sekali,” kata ayah terkejut. Ayah geleng-geleng kepala melihat kamar Soni. Mainan, sepatu, tas berserakan di lantai. Baju-baju kotor bertebaran di tempat tidur. Bungkus sisa makanan berserakan di karpet, di bawah meja dan di bawah tempat tidur. “Ada apa Soni? Mengapa kamu berteriak?” tanya ibu cemas. Ibu segera menghampiri Soni. “Ibuuu… kakiku digigit tikus,” Soni meringis kesakitan. Ibu melihat kaki Soni. Ada luka kecil dan sedikit darah dari jempol kaki Soni. Ibu segera menyuruh Soni mencuci kakinya dengan sabun. Kemudian, ibu mengolesi luka dengan obat antiseptik.
Ayah dan ibu mengantar Soni ke rumah sakit untuk memastikan bahwa Soni tidak terkena penyakit berbahaya akibat dari gigitan tikus itu. Setelah diperiksa dokter dan diberi obat mereka pulang.