Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 5 Halaman 69 70 71 73 74 75, Subtema 2: Hubungan Antarmakhluk Hidup dalam Ekosistem, Pembelajaran 3

oleh -214 views
Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 5 Halaman 21 22 26, Subtema 1: Komponen Ekosistem, Pembelajaran 3
Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 5 Halaman 21 22 26, Subtema 1: Komponen Ekosistem, Pembelajaran 3

Tentukan tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk tokoh-tokoh yang terlibat pada Peristiwa Rengasdengklok. Buatlah naskah yang sesuai bacaan tentang Proklamasi tersebut. Lakukan latihan bermain peran bersama teman-teman sekelompokmu. Pentaskan di depan kelas.

Jawaban:

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Berita tentang kekalahan tersebut sangat dirahasiakan oleh Jepang bahkan semua stasiun radio disegel oleh Jepang. Tanggal 14 Agustus 1945 sekitar pukul 21.00. WIB Syahrir, Wikana, Wikana dan Darwis tiba di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Keduanya menyampaikan hasil-hasil keputusan rapat. Pada pertemuan itu, datang beberapa tokoh nasionalis seperti Moh. Hatta, Iwa Kusumasumantri, Samsi, Buntaran, Sudiro dan Ahmad Subardjo.

Ir. Soekarno : ”Silahkan masuk. Ada maksud apa saudara-saudara datang kemari.”(bung Karno mempersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu)
Sutan Syahrir : “Saya mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu. Maka dari itu tadi siang kami dari golongan para pemuda berkumpul mengadakan rapat dan hasilnya adalah,semua pemuda setuju agar Bung Soekarno dan Bung Hatta segera menyusun kemerdekaan Indonesia.”
Ir. Soekarno : “Kita tidak bisa begitu saja memproklamasikan kemerdekaan. Kita harus membicarakan dalam rapat PPKI.”
Sutan Syahrir : “Kita tidak mungkin membicarakannya dalam rapat PPKI, karena PPKI dibentuk oleh Jepang dan kemerdekaan Indonesia haruslah dari usaha rakyat Indonesia bukan pemberian bangsa lain.”
Moh. Hatta : “Bukan begitu, kita memang seharusnya membicarakannya dalam rapat PPKI. Karena PPKI adalah badan yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan.
Chairul Shaleh : “Apakah kita harus menunggu janji Jepang untuk memerdekakan bangsa ini ? Kita bisa, Bung . Kita harus bangkit dan memproklamirkan kemerdekaan sendiri . Mengapa harus menunggu janji manis itu?
Wikana : “Tapi semakin cepat kita memproklamasikan kemerdekaan akan semakin cepat pula kita mengakhiri penderitaan rakyat yang sudah ditanggungselama ini. Inilah yang sudah ditunggu-tunggu bangsa kita, Bung.”
Moh. Hatta : “Baiklah. Tapi berikan kami waktu untuk berunding sebentar.”
Darwis : ”Baik kalau begitu, kami mohon diri”
Akhirnya karena masing-masing mempertahankan pendapatnya keempat orang golongan muda tersebut berpamitan kepada bung Karno.Syahrir, wikana, Darwis dan Saleh berpamitan dan bergegas meninggalkan kediaman Bung Karno dengan wajah kesal. Kemudian para anggota golongan tua yang berada di kediaman Soekarno langsung membicarakan permasalahan tersebut.
Moh. Hatta : “Bagaimana ini ? Para pemuda menuntut untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.”
Ir. Soekarno : “Tapi kita tidak boleh gegabah, Bung. Kita butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya dengan matang agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.”
Mr. Soebardjo : “Saya setuju. Menurut saya, yang terpenting sekarang adalah menghadapi Sekutu yang hendak berniat kembali berkuasa di negeri ini. Selain itu, masalah kemerdekaan sebaiknya dibicarakan lagi dalam sidang PPKI 18 Agustus mendatang.”
Dengan demikian usaha para pemuda dengan juru bicara Sutan Syahrir untuk membujuk Ir. Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan mengalami kegagalan.
Tanggal 16 Agustus 1945 pada pukul 24.00 golongan muda melakukan rapat di Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Pada pukul 04.00 tanggal 16 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dibawa oleh sekelompok pemuda menuju Rengasdengklok. Rombongan ini berangkat dari kediaman Soekarno yang dikawal oleh pasukan PETA di bawah pimpinan Sudanco Singgih.
Chairul Shaleh : “Assalamualaikum.”
Moh. Hatta : “Waalaikum salam. Ada apa Saudara datang sepagi ini ?”
Darwis : “Kami bermaksud membawa Anda dan Soekarno untuk ikut kami menuju tempat pengasingan.”
Ir. Soekarno : “Tempat pengasingan ? Apa yang Saudara maksudkan ?”
Chairul Shaleh : “Ya, kami akan membawa bapak-bapak untuk diasingkan agar terhindar dari pengaruh dan ancaman bentrok antara rakyat dan Jepang.”
Moh. Hatta : “Baiklah, kami akan ikut.”
Darwis : “Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung. Untuk menjamin keselamatan mereka.”
Ir. Soekarno : “Baiklah, saya akan mengajak mereka.”
Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta secara misterius pagi itu, menimbulkan kepanikan di kalangan para pemimpin di Jakarta. Peristiwa ini baru diketahui oleh Mr. Ahmad Soebardjo pukul 08.00 pagi.
Mr. Soebardjo : “Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno dan Bung Hatta ? Katakanlah kepadaku dimana mereka sekarang, dan aku akan menjamin keselamatan mereka ketika kembali ke Jakarta, aku juga akan memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00.”
Wikana : “Baiklah, kami akan menunjukkan tempatnya, di Rengasdengklok.”
Setelah mendapat beberapa kesepakatan. Diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo dan Sudiro ke Rengas Dengklok.Setelah sampai disana Mr. Ahmad Soebardjo, akhirnya menjemput Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Selain itu Mr. Ahmad Soebardjo berhasil menyakinkan para pemuda untuk tidak berburu- buru memproklamasikan kemerdekaan. Sekitar pukul 23.00 rombongan Ir. Soekarno sampai di Jakarta untuk sesaat pulang ke tempat masing-masing, lalu langsung menuju rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi.Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Jakarta.
Mr. Soebardjo : Bagaimana kita membicarakan naskah proklamasi untuk mendeklarasikan kemerdekaan kita ?”
Chaerul Shaleh : “Kita butuh tempat untuk membahasnya, Bung. Tapi hari sudah malam dan pihak Jepang tak mungkin mengizinkan kita melakukan kegiatan sekarang.”
Mr. Soebardjo : “Saya punya ide. Kita akan meminjam rumah perwira Jepang, Laksamana Maeda.”
Ketika Ir. Soekarno dan Moh. Hatta datang ke rumah Laksamana Maeda,di sana sudah menanti B.M Diah dan surat kabar Asia Raya, Semaun Bakri dari Jawa Kokokai, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri dan para anggota PPKI. Sementara itu, Ahmad Subardjo dan Iwa Kusuma sumantri mendatangi kediaman para pemuda untuk mengajak mereka ke rumah Laksamana Maeda.
Laksamana Maeda : “Silahkan anda berdiskusi di ruang makan.”
Ir. Soekarno : “ Untuk mempersingkat waktu, saya sudah memiliki konsep teks proklamasi.”
Mr. Soebarjo : “Oh, kalau begitu, bersediakah anda membacakannya?”
Ir. Soekarno : “Baiklah, dengan senang hati.” (membacakan konsep teks proklamasi). Bagaimana menurut kalian? Lalu siapa yang akan menandatangani teks proklamasi ini?”
Sukarni : “Bagaimana jika teks proklamasi ditandatangani oleh Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia.”
Ir. Soekarno : “Baiklah, saya bersedia. Lalu, bagaimana dengan bung Hatta? ”
Moh. Hatta : “Ya, dengan senang hati.”
Sesudah naskah teks proklamasi diterima oleh Sayuti Melik, Beliau mengubah beberapa kata yang ejaannya dianggap kurang tepat.Beberapa kata yang diubah yaitu, kata tempoh menjadi tempo, dan kata Djakarta 17-8-45 menjadi Djakarta hari 17 bulan 8 tahun 05.
Setelah selesai diketik, hari itu juga tepatnya hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di lapangan ikada, namun karena alasan keamanan maka dipindah di kediaman Ir. Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No. 56, pukul 10.00. Para undangan dan warga Jakarta pun berbondong-bondong menuju kediaman Bung Karno tersebut.
Proklamasi Kemerdekaan Hari Jum’at pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jl. Pegangsaan Timur No.56 , dilangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pengibar bendera pusaka yang dijahit Fatmawati adalah Latif dan Suhud.
Suasana menjadi sangat hening. Soekarno dan Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang lantang dan mantap, Soekarno pun membacakan pidato pendahuluan sebelum beliau membacakan teks proklamasi.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45“
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta
Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.

Kunci Jawaban Halaman 75

Ayo Berlatih