Setelah pamit kepada bunda, kami pun berangkat. Pagi itu angin bertiup sejuk. Suasana perumahan kami sangat tenang. Kami berencana bersepeda sampai kampung sebelah.
“Udara pagi ini sangat segar,” kata Lala
“Iya, udara pagi ini belum tercemar asap kendaraan, La,” jawabku
Kami mengayuh sepeda pelan-pelan. Kami bersepeda di sebelah kiri. Kami tidak ingin mengganggu pengendara lain jika berpapasan dengan kami. Tak terasa kami tiba di kampung sebelah perumahan kami. Kami melihat warga sedangkerja bakti. Mereka membersihkan sungai kecil yang letaknya di tepi kampung.
Banyak warga yang berada di dalam sungai. Mereka mengambil sampah yang ada di sungai. Aliran air sungai tidak begitu deras, jadi memudahkan warga mengambil sampah-sampah itu. Saat sedang memperhatikan kegiatan warga, seorang bapak mendekati kami.
“Ada apa, Nak? Bapak perhatikan sejak tadi kalian memerhatikan warga yang sedang kerja bakti. Perkenalkan saya ketua RT di kampung ini,” terang pak RT.
“Oh, maaf, Pak,” jawabku.
“Kami tidak boleh ya, Pak, berhenti di sini?” tanya Fina
“Oh, boleh, Nak. Tidak ada yang melarang,” jawab Pak RT
“Rumah kami di Perumahan Permai. Hari ini kami ingin bersepeda keliling perumahan dan kampung. Saat tiba di kampung ini, kami melihat banyak warga terjun di sungai. Kami ingin tahu apa yang mereka lakukan, Pak,” jawabku