Pak Gino: Bapak saya seorang perajin kayu. Sejak kecil, saya sering membantu bapak. Bapak sering membuatkan saya mainan dari sisa-sisa kayu. Mainan-mainan itu membantu saya untuk lebih mudah memahami pelajaran matematika. Nah, kemudian saya memiliki keinginan untuk membuat berbagai mainan kayu. Saya ingin mainan itu juga membantu anak-anak memahami pelajarannya.
Siti: Oh, jadi kita bisa memulai suatu usaha dengan bekal keterampilan, hobi, dan kreativitas yang kita miliki ya, pak? Aku gemar mencoba berbagai resep masakan. Wah, mungkin suatu saat nanti aku bisa membuka usaha toko kue, ya.
Udin: Kalau aku suka bermain bola, usaha apa ya, yang bisa aku jalani di masa depan? Apakah membuat bola?
Pak Gino: Mungkin saja. Biasanya, kalau kita memiliki minat terhadap suatu hal, ide dan kreativitas akan berkembang dengan sendirinya.
Edo: Apakah ketika bapak bermimpi membuat usaha mainan kayu, bapak yakin akan laku di pasaran?
Pak Gino: Oh, saya tidak sekadar bermimpi. Saya juga melakukan surveisebelum memulai usaha. Dari sana, saya temukan bahwa banyak anak yang membutuhkan mainan yang mendidik. Ketika saya akan memulai usaha, produk sejenis belum ada di pasaran. Oleh karena itu, saya memberanikan diri memulainya.
Edo: Lho, kalau hobiku membaca, usaha apa yang bisa aku lakukan nanti, ya? Belum tentu aku bisa menulis buku. Tentu, tidak mudah juga bersaing dengan buku-buku bagus yang ada di toko buku, ya.