Elektroda adalah konduktor listrik. Arus listrik dialirkan dari pohon kedondong ke alat penampung bernama inverter DC sebelum dikirim ke lampu. Inverter DC adalah alat yang bisa mengubah arus DC (searah) menjadi AC (arus bolak-balik).
Naufal Raziq sangat bahagia karena penemuannya dapat membantu kegiatan sehari-hari warga Desa Tampur Paloh. Penemuan listrik tersebut menunjukkan bahwa Desa Tampur Paloh dalam proses membangun dan menuju sejahtera.
Naufal Raziq merasa penemuannya tersebut masih terus diuji coba dan masih perlu pengembangan. Daya listrik yang dihasilkan dari pohon kedondong sangat bergantung pada kadar asam pohon kedondong, kondisi alam, cuaca, dan pohon itu sendiri.
Naufal bertekad akan mengembangkan temuannya. Ini merupakan kewajiban yang harus ia lakukan bagi masyarakat di desanya agar dapat menikmati energi listrik secara stabil.
Sebenarnya tidak hanya listrik yang dibutuhkan oleh penduduk Desa Tampur Paloh dan sekitarnya. Mereka juga memerlukan sarana dan prasarana pendidikan dan air bersih. Kualitas pendidikan di Desa Tampur Paloh masih sangat rendah.
Hampir seluruh penduduk di desa tersebut masih “gagap” atau bahkan hanya tertegun jika disodorkan sebuah bacaan. Penduduk Desa Tampur Paloh seakan belum “merdeka” dari kebodohan dan ketertinggalan.
Sebagai bagian wilayah Indonesia, semua penduduk di Desa Tampur Paloh dan sekitarnya berhak mendapat pendidikan dan kehidupan yang layak. Salah satu indikator suatu daerah dikatakan maju dapat dilihat dari ketersediaan energi listriknya.