“Pemimpin adalah teladan, ia tidak memberi instruksi, tetapi memberi contoh.” Begitulah jawabnya jika ditanyakan mengapa harus datang pagi-pagi.
Memang pada kenyataannya, kedisiplinan seluruh karyawan dalam hal kehadiran sangat baik, mungkin karena setiap hari mereka melihat contoh langsung tentang kedisiplinan tersebut.
Sebagai pemimpin keluarga, ia selalu memanfaatkan setiap kejadian sebagai kesempatan untuk berbicara dari hati ke hati dengan anggota keluarganya. Kejadian yang menyenangkan apalagi yang mengecewakan ataupun menyedihkan, tak pernah ia lewati tanpa membahas, pelajaran apa yang dapat diambil dari kejadian itu.
Suatu ketika salah satu anaknya mengadukan bahwa teman sekelasnya mendapat nilai tertinggi padahal temannya tersebut mencontek sewaktu mengerjakan ulangan. Ia dengan bijak menasihati, “Tetaplah melakukan hal yang benar, walaupun kamu sendirian dan merasa rugi setelah mengerjakannya. Tetaplah menjauhi hal yang salah, walaupun banyak orang yang melakukannya dan mereka terlihat sangat beruntung setelah melakukannya. Yang sedang diuji bukan untung-ruginya, melainkan kekuatan hatimu untuk bertahan pada kebenaran.”
Itulah sosok ayahku, pemimpin idolaku.
—
*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sumber:
– Buku Guru SD/MI Kelas VI Tema 7 Kepemimpinan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 7 Kepemimpinan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.