Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 7 Halaman 46 47 49, Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku, Pembelajaran 6

oleh -155 views
Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 7 Halaman 46 47 49, Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku, Pembelajaran 6
Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 7 Halaman 46 47 49, Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku, Pembelajaran 6

Presentasikan hasil diskusimu di hadapan kelompok-kelompok lain dan Bapak/Ibu guru.

Ayo Mengamati

Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 7 Halaman 49

Ayo Menulis

Apa judul lagu tersebut
Jawaban:
Gundul-gundul pacul.

Dari daerah mana asal lagu tersebut?
Jawaban:
Berasal dari Jateng/ Jawa Tengah.

Apa nada dasar yang digunakan pada lagu tersebut?
Jawaban:
Nada dasarnya adalah Do=C.

Apa tanda tempo yang digunakan pada lagu tersebut?
Jawaban:
Tanda tempo yang digunakan adalah 4/4 Moderato.

Apa arti tanda tempo tersebut?
Jawaban:
Arti dari tanda tempo tersebut adalah dinyanyikan dengan tempo sedang.

Ayo Bernyanyi

Berlatihlah menyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul”. Berlatihlah terus dan mengulang-ulanginya hingga kamu dapat bernyanyi dengan baik. Perhatikan pengucapan syair lagu agar jelas dan dipahami pendengar.

Nyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul” dengan nada dasar yang berbeda. Rasakan mana yang lebih nyaman bagimu untuk menyanyikannya.

Info

Gundul-Gundul Pacul’ adalah salah satu lagu daerah yang ditulis oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an. ‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah lagu nasihat dari sang Wali bagi para pemimpin Jawa untuk mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.

Arti gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota.

Pacul adalah cangkul. Orang Jawa mengatakan bahwa pacul adalah papat kang ucul (“empat yang lepas”), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat. Telinga digunakan untuk mendengar nasihat. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.

No More Posts Available.

No more pages to load.