Ketika pagi hari, saat membuka jendela, kamu melihat cahaya di langit. Cahaya itu tanda Matahari telah terbit. Saat makan siang, Matahari berada di tempat tinggi di langit. Saat waktunya makan malam, Matahari tidak tampak lagi di langit, tenggelam di cakrawala. Pertanyaannya, benarkah Matahari yang bergerak? Mari, kita cari tahu.
Matahari tampak terbit di pagi hari dan tenggelam di sore hari karena rotasi Bumi. Bumi terus berotasi sehingga Matahari tampak terbit di sebelah timur, dan tenggelam di sore hari. Sekali lagi, ini karena rotasi Bumi. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Bumi bergerak seperti gerakan permainan gangsing. Planetmu bergerak mengelilingi garis khayal yang disebut sumbu. Gerakan Bumi mengelilingi sumbu/poros disebut rotasi Bumi. Waktu Bumi mengalami satu kali rotasi adalah 24 jam.
Sekarang, lakukan percobaan. Menghadaplah kamu ke lampu. Anggaplah kamu sebagai Bumi dan lampu sebagai Matahari. Kepalamu sebagai poros Bumi.
Berputarlah di tempat pelan-pelan sambil mengamati posisi lampu terhadap dirimu dengan arah berlawanan arah jarum jam. Demikianlah, Matahari yang tampak bergerak, sesungguhnya Bumilah yang bergerak. Peristiwa pergerakan tersebut dinamakan sebagai gerak semu harian Matahari.
Mengapa gerak Matahari dikatakan semu? Tentu kamu tahu, bahwa, gerak tersebut bukanlah gerak Matahari yang sesungguhnya. Peristiwa itu terjadi karena adanya perputaran Bumi pada porosnya. Gerak Bumi itulah yang menyebabkan Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.