Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 9 Halaman 160 162 163 164 166 167 169 170, Subtema 3: Tokoh Penjelajah Ruang Angkasa, Pembelajaran 3

oleh -15 views
Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 9 Halaman 160 162 163 164 166 167 169 170, Subtema 3: Tokoh Penjelajah Ruang Angkasa, Pembelajaran 3
Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 9 Halaman 160 162 163 164 166 167 169 170, Subtema 3: Tokoh Penjelajah Ruang Angkasa, Pembelajaran 3

Lakukanlah analisis dampak peristiwa tersebut terhadap dirimu sendiri. Jelaskanlah dampak peristiwa tersebut dalam bentuk gambar dan ceritakanlah di depan kelas.
Jawaban:
Pada saat itu aku mengikuti kegiatan gotong royong membersihkan kelas masing-masing. Aku dan teman-temankuku membersihkan kelas bersama sama. Ada yang menyapu, mengepel, membersihkan jendela, kursi, meja, dll. Kegiatan tersebut dapat mempererat tali persaudaraan juga pekerjaan menjadi cepat selesai. Peristiwa gotong royong berhubungan erat dengan persatuan dan kesatuan. Misalnya pada saat teman yang lain mengalami kesusahan memindahkan barang barang dikelas kita bersama sama memindahlkan agar pekerjaan menjadi ringan. Dampak peristiwa persatuan bagi diri sendiri adalah kegiatan pembelajaran berjalan nyaman sehingga dapat belajar dengan maksimal dalam kelas

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 170

Ayo Renungkan

Dampak modernisasi apa sajakah yang menurutmu paling memengaruhimu? Mengapa? Bagaimana caramu untuk menghadapi dampak modernisasi tersebut?
Jawaban:
Dampak modernisasi yang menurut saya paling memengaruhiku adalah perkembangan teknologi misalnya saja teknologi komunikasi. Karena dengan ditemukannya telepon seluler hampir semua kegiatan menggunakan benda tersebut. Cara menghadapi dampaknya adalah dengan mengatur waktu agar tidak semua waktu tersita di depan layar handphone.

Kerja Sama dengan Orang Tua

Bersama dengan orang tuamu carilah sebuah cerita dari majalah atau dari buku cerita. Bacalah bersama cerita itu lalu menggambarlah sama-sama tentang isi ceritanya bersama-sama.
Jawaban:
Cerita Malin Kundang
Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana. Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Suatu hari, Malin ingin melihat keadaan desanya. Ibu Malin yang mengetahui kedatangan anaknya segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perlakuan Malin. Ibunya lalu mengutuk Malin. “Hatimu sungguh sekeras batu, Malin. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.

No More Posts Available.

No more pages to load.