Sekitar 7.000 penggemar sepeda ontel dari seluruh Indonesia ikut serta dalam event yang digelar tiga tahun sekali ini. Bahkan, beberapa peserta datang dari Belanda. Tak hanya bersepeda, para peserta BLO ini pun lengkap dengan kostum yang serba unik dan menarik.
Ada beberapa di antara mereka yang mengenakan kostum tentara perang (pria) dan gaun pengantin (wanita) zaman dahulu, ada pula yang mengenakan pakaian tradisional daerahnya serta kostum bernuansa horor.
“Saya melihat para peserta mengenakan kostum yang luar biasa. Ini adalah salah satu semangat bagaimana kita menjaga tradisi. Tradisi ini sangat penting, karena dengan tradisi kita bisa mengingat sejarah. Kita bisa mendefinisikan masa lalu kita dengan tradisi, dengan begitu kita bisa tahu kenapa kita hari ini ada di sini dan ingin menjadi apa kita di masa depan, serta ingin ke mana kita di masa depan,” ujar Wagub dalam sambutannya sebelum melepas pawai sepeda ontel ini.
Sementara itu, istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan pun ikut serta dalam pawai sepeda ontel ini. Beliau mengharapkan BLO dapat menjadi sarana membangun kebersamaan untuk melawan kondisi yang tidak berpihak pada masyarakat.
Apalagi, dengan banyaknya peristiwa kekerasan yang terjadi pada kaum perempuan dan anak yang terjadi belakangan ini.
“Mari sama-sama kita teriakkan stop kekerasan terhadap seluruh warga negara Indonesia khususnya perempuan dan anak,” kata Netty yang disambut dengan dukungan tepuk tangan semangat dari peserta juga masyarakat.