Watang dalam bahasa Jawa berarti tongkat yang terbuat dari kayu. Tongkat ini dilengkapi dengan ujung besi runcing yang digunakan untuk berperang pada zamannya.
Untuk pertunjukan tari, tongkat sebagai properti utama juga sering ditambahkan dengan hiasan yang berwarna merah sehingga menambah unsur keberanian dari para penari.
Busana adat yang digunakan pada Tari Satrio Watang ini merupakan pakaian adat khas dari Keraton Yogyakarta pada zaman dahulu. Penari laki-laki pada Tari Satrio Watang ini bertelanjang dada namun memakai selendang kecil yang menyambung juga ke bagian leher.
Makna dari Tari satrio watang adalah bentuk abdi dan taatnya para prajurit pada kerajaan yang memperlihatkan keberanian dalam membela dan mempertahankan tanah air. Gerakan Tari Satrio Watang ini begitu mantap mulai dari ayunan tongkat kayunya, gerakan tangan, sampai gerakan kaki yang maju dan bergeser secara serentak.
Gerakan Tari Satrio Watang ini memperlihatkan bahwa prajurit kerajaan pada zaman dahulu yang sangat lihai ketika menggunakan senjata berupa tongkat dengan ujung yang runcing.
3. Tari Payung
Tari Payung adalah tarian melayu di Minangkabau, Sumatera Barat. Tari Payung adalah tarian hiburan yang biasanya ditampilkan saat pesta pernikahan dan secara berpasangan.
Tari Payung membawa payung serta selendang sebagai bagian dari properti tari. Jadi, nama dari tarian ini mengikuti properti utama yang digunakan dalam tari itu sendiri.