Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 146 147 148 Subtema 4 Aku Cinta Membaca: Si Badang

oleh -636 views

Esok harinya, pagi-pagi Badang pergi lagi untuk melanjutkan pekerjaannya di bukit. Dalam perjalanan, ia mampir di sungai untuk melihat hasil tangkapan di perangkapnya. Namun, Badang terperanjat melihat setumpuk tulang ikan di pinggir sungai, berdekatan dengan lokasi perangkapnya. Ketika ia memeriksa terlihat olehnya bahwa sudah ada orang yang mengambil hasil tangkapannya. Tidak ada ikan di dalam perangkapnya, hanya tinggal sisa sisik dan tulangnya. Badang heran. Maka, ia pun memutuskan untuk mengintai semalaman di pinggir sungai sepulangnya dari menebas hutan.

Menjelang malam, perangkap Badang sudah mulai terisi oleh ikan. Tibatiba datang sesosok makhluk besar, bermata merah, bertaring panjang, berambut serta berjanggut panjang. Makhluk itulah yang rupanya memakan ikan dalam perangkap bambu Badang. Badang memberanikan diri untuk keluar, menerkam, dan menangkap janggut makhluk tersebut. Mereka pun berkelahi, sampai akhirnya makhluk seram itu mengaku kalah. Ia minta dilepaskan, namun Badang tidak membiarkannya pergi. Lalu, makhluk itu memohon “Kalau tuan melepaskan hamba, maka hamba akan berikan apa saja yang tuan minta,” katanya. Badang pun berpikir, maka ia mengajukan permintaannya. “Baiklah! Aku ingin menjadi seorang yang kuat, gagah, dan perkasa,” kata Badang.

“Kalau tuan ingin menjadi seorang yang perkasa, tuan harus makan sisasisa tulang ikan yang aku makan,” kata makhluk tersebut. Tanpa berpikir panjang, Badang pun makan sisa-sisa tulang ikan yang terserak dekat perangkapnya. Lalu, ia menguji kekuatannya dengan mencoba mencabut sebatang pohon besar. Ternyata berhasil! Ia bahkan bisa mencabut batang pohon tersebut dari tanah, hanya dengan satu tangan. Badang sangat gembira. Ia mengucapkan terima kasih kepada makhluk tersebut. Dalam sekejap, makhluk menyeramkan itu berubah menjadi sosok kakek tua berjangkut putih. “Aku bukanlah makhluk seram seperti yang kau bayangkan. Aku datang untuk menolongmu. Kamu seorang yang baik dan jujur,” kata kakek bijak itu sebelum pergi meninggalkan Badang.

No More Posts Available.

No more pages to load.