Selain dikenal sebagai negara maritim, Indonesia juga merupakan sebuah negara agraris. Indonesia sejak dahulu sudah terkenal sebagai penghasil rempah-rempah dan memiliki tanah yang subur. Kelapa sawit, beras, jagung, cengkeh, tembakau, teh, karet, kopi, dan tebu, merupakan beberapa contoh dari sekian banyak hasil pertanian/perkebunan Indonesia. Peminat produk-produk hasil pertanian Indonesia ternyata banyak di luar negeri. Banyak produk pertanian yang rutin diekspor dengan nominal yang cukup besar. Biji cokelat, tembakau, aneka rempah-rempah, seperti lada hitam, lada putih, kayu manis, biji pala, dan vanili, merupakan beberapa contoh hasil pertanian yang terus diekspor. Potensi maritim dan agraris di Indonesia semuanya berguna bagi kemakmuran dan kesejahteraan segenap bangsa Indonesia.
Sebagai negara kepulauan, sistem komunikasi dan transportasi menjadi faktor penting dalam kehidupan berbangsa dan meningkatkan perekonomian. Saat ini, jaringan komunikasi telah dibangun sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Jaringan komunikasi ini akan memudahkan berbagai transaksi ekonomi, menyangkut permintaan dan penyediaan barang ekonomis antardaerah dan antarpulau. Jaringan komunikasi juga membantu terbentuknya kesatuan bangsa karena memudahkan hubungan antarsuku yang berada di tempat yang terpisah.
Sistem komunikasi dan sistem transportasi merupakan salah satu mata rantai yang tak terpisahkan dalam kegiatan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan barang didistribusikan melalui jaringan transportasi. Sebagai negara kepulauan, saat ini pemerintah membangun sistem transportasi udara yang lebih baik untuk mempermudah dan mempercepat perpindahan manusia dan barang. Pemerintah juga membangun sistem transportasi darat yang makin baik dengan meyediakan berbagai pilihan moda angkutan, seperti kereta api. Transportasi laut pun menjadi salah satu sistem transportasi yang memudahkan distribusi barang dan perpindahan penduduk antarpulau. (Sumber: http://ekonomi.metrotvnews.com/ & http://katadata.co.id/infografik/2016/02/22/indonesia-surga-perikanan-dunia)