Ayah membimbing Tika mengisi drum. Kerikil diletakkan di bagian dasar, lalu berturut-turut ijuk, pasir, arang, ijuk lagi, dan terakhir potongan batu bata.
“Selesai!” Bang Mursali mengacungkan jempolnya pada Tika.
Ayah mengambil air kuning beberapa timba. Lalu, air itu dimasukkan ke dalam drum. Beberapa menit kemudian, air keluar melalui keran. Walaupun belum terlalu bening, warna kuning air itu sudah mulai memudar.
“Horeee!” Tika berteriak gembira.
“Nanti lama, kelamaan airnya akan lebih bening lagi, Pak,” jelas Bang Mursali.
Bunda datang membawa goreng pisang dan teh hangat. “Sudah dapat kejutannya, kan, Nak?” tanya Bunda.
Tika mengangguk. Ternyata, ini kejutan yang Bunda maksud. Kalau di sekolah hanya belajar teori, hari ini Tika belajar IPA secara langsung.
“Selamat datang, air bersih!”
Kunci Jawaban Halaman 160 – 161
A. Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan bacaan tersebut.
1. Siapakah tokoh utama pada cerita tersebut?
Jawaban: Tokoh utama pada cerita tersebut adalah Tika.
2. Permasalahan apakah yang timbul pada cerita tersebut?
Jawaban: Permasalahan yang ditimbulkan pada cerita di atas adalah sulitnya air bersih.
3. Bagaimanakah pemecahan masalah berdasarkan cerita tersebut?
Jawaban: Pemecahan masalah berdasarkan cerita tersebut adalah dengan membuat alat penyaring air yang terbuat dari drum, kerikil, ijuk, pasir, arang dan batu bara.
4. Pesan apakah yang dapat kamu petik dari cerita tersebut?