Baru pada tahun 1980-an, persaingan dalam dunia usaha semakin tajam. Kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen. Bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Di sini, kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk” konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan.
Fungsi Peranan Kemasan
Secara umum, fungsi kemasan adalah:
1. Melindungi dan mengawetkan produk. Contohnya, melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, serta kontaminasi dari kotoran, atau mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
2. Sebagai identitas produk. Dalam hal ini, kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan pengirim informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada bagian luar kemasan.
3. Meningkatkan efisiensi. Antara lain: memudahkan penghitungan, memudahkan pengiriman, dan memudahkan penyimpanan.
Kemasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk makanan. Dari kemasannya, orang sudah dapat mengenali rasanya. Walaupun tidak ada pesan yang ditulis pada kemasan tersebut, ciri pada kemasannya mengomunikasikan suatu citra yang baik.
Dalam keberagaman ekonomi yang ada di sekitar kita, membuat kemasan yang menarik dan aman untuk konsumen merupakan tanggung jawab dari suatu wirausaha. (Sumber : http://staff.uny.ac.id (dengan perubahan))
Jawab pertanyaan berikut.
1. Apa fungsi kemasan pada mulanya?
Jawaban: Hanya untuk melindungi barang atau agar barang mudah dibawa.