Siswa 2: “Wah, apa itu? Kok kayaknya susah ditebak?”
Siswa 1: “Jawabannya buah salak, buah salak dibagi menjadi 3 buah. Dan juga terdapat sat keunikan lagi. Jika yang besar 1 buah, maka yang kecil 2 buah. Dan jika yang besar 2 buah, maka yang kecil 1 buah. Tidak pernah dijumpai buah salak yang berisi 4 daging buah.”
Siswa 3: “Oh, buah salak, ya? Aku juga suka membeli buah salak. Akan tetapi, aku membeli buah salak hasil petani lokal saja. Manfaat dan rasanya juga sama. Harganya juga jauh lebih murah.”
Siswa 4: “Iya. Kalau kata Pak Guru, buah produksi petani lokal itu lebih segar sebab biasanya langsung dipetik dari pohonnya. Selain itu buah lokal juga bebas dari bahan kimia. Jadi, selain produksi petani lokal lebih aman untuk dikonsumsi, kita juga turut membantu memberdayakan petani lokal kita.”
Siswa 5: “Oh, begitu, ya. Aku jadi mengerti sekarang. Aku akan memberitahu orang-orang di sekitarku juga untuk membeli produk buah lokal mulai dari sekarang.”
Siswa 3: “Selain lebih murah, menikmati buah lokal juga membuat tubuh semakin sehat. Jadi, jangan ragu untuk mencicipi kesegaran dari buah-buahan lokal dan rasakan kenikmatan sekaligus manfaatnya.”
Siswa 1: “Nah, sekarang sudah tahu kan keunggulan buah lokal? Tapi aku maih punya satu tebakan lagi, nih. Begini, Buah apa yang nggak bisa dimakan”