“Cirebon adalah salah satu kota penghasil batik di Indonesia, lho,” kata Mama sambil mengajak Lulu dan Kak Naila memasuki salah satu toko batik.
Lulu hanya mengangguk.
“Benar,” sahut Kak Naila. “Di Trusmi ini pusat batik Cirebon.”
Lulu pun diajak melihat berbagai jenis batik, termasuk salah satu motif batik khas Cirebon yang terkenal yaitu motif batik mega mendung. Motif batik yang berbentuk awan itu membuatnya kagum. Ia memang suka dengan benda-benda langit dan segala sesuatu yang terkait dengan langit, termasuk awan.
Lulu melihat motif itu dengan warna-warna yang menarik, bahkan ada warna hijau muda kesukaannya. Motif awan dengan gradasi warna dari warna putih berlapis lapis menjadi warna hijau muda. Beberapa kali Lulu memegang kain batik itu. Ia enggan beranjak dari tempat itu.
Di toko itu juga dijual berbagai jenis pakaian anak yang terbuat dari kain batik. Ada yang berupa celana, rok, dan baju lengan pendek, lengan panjang, dan gaun.
Lulu sangat tertarik melihat pakaian batik untuk anak-anak itu. Ia kini menjadi tahu kalau kain batik bisa juga dijadikan pakaian anak-anak yang menarik. Apalagi ia melihat ada satu gaun anak dengan motif mega mendung berwarna hijau muda kesukaannya itu! Lulu berpikir ia akan terlihat cantik dengan gaun itu.
Segera ia meminta ukuran yang pas untuknya dan mencobanya di kamar ganti. Benar! Lulu senang sekali melihat bayangannya di cermin mengenakan gaun batik motif mega mendung berwarna hijau muda itu. Segera ia meminta Mamanya untuk membelikannya untuknya.